Kedamaian dan kebahagiaan adalah
impian setiap orang. Di dunia ini, tak ada satu orangpun yang menginginkan hidupnya
yang sengsara, terlebih kehidupan di akhirat kelak. Bagi umat islam, impian itu
terwujud dalam setiap do’a yang senantiasa dilantunkan oleh seorang muslim
sepanjang waktu yang dikenal dengan do’a sapu jagad, yakni :
رَبَّنَا اٰتِنَا
فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى اْلاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan
di dunia dan kebahagiaan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka
Pada era globalisasi sekarang ini
kita dihadapkan pada banyaknya problematika dalam hidup. Baik anak-anak maupun
orang dewasa, para pemuda sampai orang-orang tua, rakyat jelata hingga pejabat
negara, kaum duafa hingga kaum ningrat, bahkan dari kaum papa hinga konglomerat,
buruh hingga juragan. Problema hidup yang kita hadapi masing-masing harus
diselesaikan. Jangan pernah kita berusaha menghindari masalah, karena ketika
kita menghindar dari masalah, suatu saat akan datang lagi masalah yang sama.
Banyak orang yang menganggap
bahwa problema kehidupannya sebagai suatu cobaan / ujian dari Allah swt. Sebagian
menjalaninya dengan sabar, tawakkal sambil tetap berusaha, sehingga akan
menjadi orang yang bertambah imannya kepada Allah swt. Akan tetapi sebagian
lagi lebih cenderung kepada meratapi kepedihan hidupnya, bahkan menjadi orang yang stress dan semakin menjauh
dari Allah (bahasa anak-anak muda GALAUUUU…..).
Apakah kita tergolong orang yang
galau ?????
Adakah solusi untuk kita ?????
Allah swt telah mencontohkan
bagaimana solusi bagi hamba-Nya yang sedang dirundung kesedihan. Mari kita
ingat sedikit kisah rasulullah saw. sebelum beliau melakukan perjalanan panjang
yang kita kenal dengan ISRA’ MI’RAJ. Setidaknya, ada tiga peristiwa penting
yang melatar belakangi peristiwa Isra dan Mi'raj Nabi Saw.
Pertama, peristiwa boikot yang
dilakukan kaum Quraisy kepada seluruh keluarga Bani Hasyim. Kaum Quraisy tahu
bahwa sumber kekuatan rasulullah adalah keluarganya. Oleh karena itu untuk
menghentikan dakwah rasulullah. sekaligus menyakitinya, mereka sepakat untuk
tidak mengadakan perkawinan, transaksi jual beli dan berbicara dengan keluarga
bani Hasyim. Mereka juga bersepakat untuk tidak menjenguk yang sakit dan
mengantar yang meninggal dunia dari keluarga Bani Hasyim. Boikot ini
berlangsung kurang lebih selama tiga tahun. Tentunya boikot selama itu telah
mendatangkan penderitaan dan kesengsaraan khususnya kepada rasulullah. dan
umumnya kepada keluarga Bani Hasyim.
Kedua, peristiwa wafatnya paman
beliau, Abu Thalib. Peristiwa ini menjadi sangat penting dalam perjalanan dakwah
rasulullah. sebab Abu Thalib adalah salah satu paman beliau yang senantiasa
mendukung dakwahnya dan melindungi dirinya dari kejahilan kaum Quraisy.
Dukungan dan perlindungan Abu Thalib itu tergambar dari janjinya, " Demi
Allah,…. mereka tidak akan bisa mengusikmu, kecuali kalau aku telah dikuburkan
ke dalam tanah." Janji Abu Thalib
ini benar. Ketika ia masih hidup tidak banyak orang yang berani mengusik Nabi
Muhammad Saw, namun setelah ia wafat kaum Quraisy menjadi lebih memiliki
kesempatan untuk menyakitinya.
Ketiga, peristiwa wafatnya istri
beliau, Siti Khadijah r.a. Peristiwa ini terjadi tiga hari setelah pamannya
wafat. Siti Khadijah bagi rasulullah. bukan hanya seorang istri yang paling
dicintai dan mencintai, tapi juga sebagai sahabat yang senantiasa mendukung
perjuangannya baik material maupun spiritual, yang senantiasa bersama baik
dalam keadaan suka maupun duka. Oleh karena itu, wafatnya Siti Khadijah menjadi
pukulan besar bagi perjuangan rasulullah Saw.
Tiga peristiwa yang terjadi
secara berurutan itu sangat berpengaruh pada perasaan Rasulullah Saw. ia
sedikit sedih dan gundah gulana (galau). Ia merasakan beban dakwah yang
ditanggungnya semakin berat. Oleh karena itu para sejarawan menamai tahun ini
dengan ámul hujn (tahun kesedihan).
Dalam kondisi seperti itulah
kemudian Allah Swt. mengundang rasulullah melalui peristiwa isra dan mi'raj. Isra' dan mi'raj merupakan pengalaman
keagamaan yang paling istimewa bagi Nabi Muhammad Saw. Puncaknya terjadi di
Sidratul Muntaha. Muhammad Asad menafsirkan Sidratul Muntaha dengan lote-tree
farthest limit (pohon lotus yang batasnya paling jauh). Pohon Lotus dalam
tradisi Mesir kuno merupakan simbol kebijaksanaan (wisdom) dan kebahagiaan.
Dengan demikian secara simbolik Sidratul Muntaha dapat diartikan sebagai puncak
kebahagiaan dan kebijaksanaan. Hal tersebut sesuai dengan keadaan jiwa
rasulullah yang sangat berbahagia dapat bertemu langsung dan berdialog dengan
rabb yang sangat dicinatinya.
Isra dan mi'raj adalah salah satu
mu'jizat Nabi Muhammad Saw. Artinya itu hanya diberikan kepadanya, tidak
mungkin diberikan kepada manusia biasa. Hal terbesar yang diperoleh rasulullah
pada saat isra’ mi’raj adalah perintah untuk mengerjakan sholat. Dengan
demikian, bagi orang-orang beriman yang hendak mengikuti pengalaman rasulnya,
dapat melakukan satu ibadah yang memiliki fungsi sama dengan Mi'raj yaitu shalat.
"Shalat itu mi'rajnya orang yang beriman" sabdanya.
Secara bahasa shalat berarti
do'a. Doa pada hakikatnya merupakan bentuk dialog antara manusia dengan Allah
Swt. Ketika seseorang shalat, hakekatnya ia sedang bertemu dan berdialog dengan
Allah Swt. Oleh karena itu secara hakiki fungsi shalat dan mi'raj sama yaitu
bertemu dan berdialog dengan Allah Swt.
Pertemuan dan dialog rasulullah
dengan Dzat penciptanya telah memberikan kedamaian, kebahagiaan dan
kebijaksanaan dalam diri rasulullah. Dengan demikian, shalatnya seorang mukmin,
diharapkan juga akan mampu menciptakan kedamaian dan kebahagiaan hati, sehingga
akan mampu keluar dari setiap problematika hidupnya. Bukankah Allah swt telah
berfirman :
لَايُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا
اِلَّاوُسْعَهَا لَهَا مَاكَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَااكْتَسَبَتْ......
Allah tidak
membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya....... (Q.S. al-baqarah : 286)
Berdasarkan ayat tersebut di atas, maka tidak
ada alasan bagi seorang mukmin untuk menyerah dan meratapi kemalangan yang
menimpanya. Dan Allah telah menunjukkan jalan untuk mengatasinya. Oleh karena itu jangan pernah larut dalam kepedihan dan kegalauan
hati…..!!!!!!!!! SHOLAT adalah solusinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar